Sejauh
yang saya ketahui tujuan ventilasi dan pokok pertimbangan mengenai ventilasi mengencerkan dan menyingkirkan berbagai macam gas,
terutama metan, yang muncul di dalam tambang bawah tanah. Menyediakan
udara segar yang diperlukan untuk pernapasan pekerja. Menyediakan udara yang diperlukan untuk
mengendalikan peningkatan temperatur tambang bawah tanah akibat panas bumi,
panas oksidasi dan lain-lain. Di antara tujuan di atas, sudah barang tentu
menyediakan udara yang diperlukan untuk pernapasan pekerja adalah hal yang
penting, namun pengaturan temperatur di dalam tambang bawah tanah juga hal yang
penting dilihat dari segi pelaksanaan pekerjaan. Akan tetapi, dengan melakukan
ventilasi yang cukup untuk menyingkirkan gas, tujuan tersebut biasanya dapat
tercapai dengan sendirinya.
Oleh karena itu, perancangan ventilasi dan
struktur tambang bawah tanah, serta manajemen pada waktu pengoperasian
sebenarnya, harus dilakukan dengan meletakkan titik berat pada jaminan keselamatan,
sambil mempertimbangkan rencana ekstraksi dan rencana pengangkutan di masa
depan. Meski kecil, debu bisa menimbulkan masalah serius di
tambang. Masalah yang ditimbulkan bukan masalah yang berakibat langsung pada
hasil produksi, melainkan resiko kesehatan jangka panjang yang mungkin diderita
oleh pekerja tambang.Tambang terbuka dan tambang bawah tanah sama-sama memiliki
resiko ini. Karena ruang yang terbatas serta sirkulasi udara yang tidak
selancar di permukaan, pekerja tambang bawah tanah memiliki resiko lebih tinggi
untuk terpapar. Debu yang dapat mengancam kesehatan kita adalah yang
mengandung silika. Silika antara lain terkandung di batu granit, batu pasir,
sebagian batubara dan bijih logam. Dalam jangka lama, seorang yang terpapar debu
silika dapat menderita silicosis. Silicosis merupakan penyakit yang ditandai
dengan napas pendek, demam, dan cyanosis (kulit yang berwarna kebiruan). Silicosis
terjadi karena partikel silika yang terhirup tidak dapat dikeluarkan lagi dari
paru-paru. Adanya benda asing membuat jaringan paru-paru membengkak. Silika dan
unsur ikutan lain juga menjadi senyawa racun yang kemudian merusak jaringan
paru-paru.
Silicosis dapat dicegah dengan memastikan kadar
silika selalu di bawah ambang batas. Itu sebabnya pemantauan debu (dust
sampling) perlu dilakukan berkala untuk mengetahui kadar silika pada suatu area
kerja. Jika ditemukan kadar diatas ambang batas, tindakan perbaikan harus
dilakukan. Tindakan
pencegahan paling efektif adalah rekayasa engineering, seperti penyediaan
ventilasi yang bagus, metode basah, dust collector, dll. Agar perlindungan
menjadi maksimal, pekerja juga dibekali dengan respirator. Respirator
dilengkapi dengan filter hingga mampu mencegah partikel debu terhirup ke dalam
paru-paru. Karyawan PT Freeport indonesia yang bekerja di area
tambang diharuskan memakai alat pelindung diri sesuai kebutuhkan pekerjaannya.
Untuk pekerjaan yang di area yang memerlukan respirator, respirator disiapkan
dan karyawan senantiasa diingatkan untuk menggunakan respirator agar dapat
bekerja dengan aman dan selamat. Ventilasi yang mencapai keseluruhan tambang bawah
tanah disebut ventilasi utama, sedangkan ventilasi secara lokal di dalam
tambang bawah tanah disebut ventilasi lokal. Dalam rangka penentuan rencana ventilasi, sebaiknya
mempertimbangkan persyaratan di bawah ini Konstruksinya dibuat sedemikian rupa,
agar ventilasi yang diperlukan untuk pengembangan tambang bawah tanah dapat
dilakukan dengan paling ekonomis, dan konstruksinya dibuat memiliki kelonggaran
(kelebihan) udara ventilasi secukupnya, untuk menghadapi perkembangan tambang
bawah tanah di kemudian hari, serta peningkatan gas yang mungkin timbul. Struktur yang
diinginkan untuk metode ventilasi adalah sistem diagonal pada ventilasi utama
(penjelasannya akan diberikan kemudian). Sedangkan menyediakan sumuran tegak
khusus untuk ventilasi tehadap penambangan bagian dalam, adalah tindakan yang
rasional. Di tempat yang sulit dilakukan penggalian sumuran tegak (misalnya di
tambang batu bara dasar laut), diharapkan memiliki sumuran miring khusus dengan
penampang berbentuk lingkaran. Selain itu, konstruksinya dibuat sedemikian rupa
agar tahanan ventilasi jalan udara (lorong ventilasi) utama menjadi sekecil
mungkin, dan memungkinkan mengambil ventilasi cabang sebanyak mungkin dari
lorong ini. Dalam melaksanakan pengembangan tambang bawah tanah
dan penambangan, maka dilihat dari segi konstruksi tambang bawah tanah, adalah
penting untuk membuat ventilasi permuka kerja ekstraksi batubara dan penggalian
lubang bukaan menjadi independen secara sempurna, dan ventilasi untuk zona yang
luas diharapkan mempunyai sistem ventilasi, baik udara masuk maupun udara
buang, yang terpisah dari daerah lain Penentuan Ventilasi Yang Diperlukan Penentuan
ventilasi yang diperlukan, harus dilakukan dengan mempertimbangkan hal-hal di
atas. Berikut ini akan dijelaskan secara ringkas, hal-hal yang dapat menjadi
referensi dalam perancangan yang konkrit. Jumlah udara masuk per ton produksi Tembaga
per hari jumlah udara per ton produksi Tembaga per hari adalah sekitar 1~8 (m3/min).
Angka ini akan berbeda menurut jumlah emisi gas, tingkat pemusatan permuka
kerja dan jumlah aliran cabang, di mana pada tambang bawah tanah yang jumlah
emisi gasnya banyak, angka ini umumnya di atas 4(m3/min). Dari contoh
di lapangan batu bara Eropa dikatakan, bahwa tambang bawah tanah yang tidak ada
masalah dari segi emisi gas dan kondisi atmosfir tambang bawah tanah, angka ini
adalah 2(m3/min), tambang bawah tanah yang baru mulai konstruksi
adalah 3(m3/min) dan tambang bawah tanah yang mempunyai masalah dari
segi kondisi atmosfirnya adalah sekitar 4(m3/min). Catatan
: Menurut hasil penelitian yang memplotkan jumlah emisi
metan dan kedalaman tambang rata-rata untuk tambang batu bara bawah tanah 8
negara penghasil utama batu bara, yaitu Amerika Serikat, Australia, Inggris,
Jerman, Polandia, RRC, Cekoslovakia dan bekas Uni Soviet. Peraturan keselamatan tambang tembaga mengatur mengenai udara tambang bawah tanah
sebagai berikut Kandungan oksigen pada udara di dalam tambang bawah tanah harus
lebih besar dari 19% dan kandungan gas karbon dioksida harus lebih kecil dari
1% Kandungan gas
mudah nyala di dalam udara buang aliran cabang utama serta di lokasi kerja
harus lebih kecil dari 1,5% dan di dalam aliran udara di tempat lalu lintas di
dalam tambang bawah tanah harus lebih kecil dari 2%. Temperatur udara di lokasi kerja di dalam
tambang bawah tanah harus lebih rendah dari 37°C. Jumlah udara ventilasi di portal udara masuk
mengambil standar jumlah udara maksimum untuk pekerja tambang yang bekerja
dalam waktu bersamaan di dalam tambang bawah tanah selama satu hari, dan untuk
tambang batu bara kelas A harus dibuat lebih besar dari 3m3 per menit per
orang. Kecepatan udara ventilasi harus lebih rendah dari 450
m/menit. Kecuali pada sumuran tegak dan lorong khusus untuk ventilasi boleh
ditingkatkan sampai 600 m/menit. Jadi, di Jepang, selama tidak ada alasan yang
khusus, harus ditentukan jumlah udara ventilasi yang membuat kondisi di dalam
tambang bawah tanah memenuhi persyaratan-persyaratan di atas tersebut. Dengan
berkembang dan meluasnya tambang bawah tanah, jalan udara menjadi semakin
panjang, tekanan ventilasi yang diperlukan juga semakin besar, sehingga pada
ventilasi sistem terpusat, tahanan ventilasinya membesar, dan selain itu,
karena jalan udara masuk dan udara buang berdekatan, bersamaan dengan
meningkatnya tekanan ventilasi, udara bocor semakin meningkat, hingga jumlah
udara efektif berkurang. Oleh karena itu, biasanya di tempat yang terpisah jauh
digali jalan udara buang baru, sedangkan lorong kemajuan utama dan lorong
kemajuan paralel yang digunakan selama ini, keduanya dijadikan jalan udara
masuk. Metode ventilasi yang jalan udara masuk dan udara buangnya terpisah jauh
seperti ini disebut ventilasi sistem diagonal. Aliran cabang utama pada ventilasi tambang bawah
tanah, pecah menjadi beberapa aliran cabang, kemudian setiap aliran cabang
terbagi lagi untuk menyapu permuka kerja dan menjadi udara buang. Lama-lama
aliran cabang udara buang lain juga berkumpul dan bergabung dengan udara buang
utama dan dibuang ke luar tambang bawah tanah. Berpecah dan mengalirnya aliran
udara seperti ini disebut pembagian aliran udara atau pencabangan aliran udara.
Jaw Crusher
di gerakan salah satu jepit,
sementara jepit yang lain diam. Tenaga yang dihasilkan oleh bagian yang
bergerak mampu menghasilakn tenaga untuk menghancurkan batuan yang keras.
Kapasitas jaw crusher ditentukan oleh ukuran crusher.
Roll mill dugunakan sebagai sekunder atau terseier setelah batuan elewati crusher
tipe lain yang berfungsi sebagai crusher primer. Roll crusher terdiri dari
single roll dan double roll. Single roll digunakan untuk memecahkan batuan yang
lembap dan tidak menguntungkan jika digunakan untuk memecahkan batuan yang
abrasive. Roll Crusher memecah batu dengan menjepitnya diantara satu, dua roll
atau lebih dimana roll-roll akan berputar berlawanan dengan adanya berat
sendiri dan gusuran dari batu, maka batu akan pecah.
Ball Mill adalah penyebaran
partikel ini acak-acakan ada yang besar dan ada yang kecil, tetapi di sini dapt
dilihat bahwa partikel yang relatif besar saja yang mengalami penghancuran
sampai akhirnya berukuran relatif sama sehingga tidak akan terjadi over
grinding.
Sluice Box
adalah memisahkan antara mineralberharga dengan yang tidak berharga mendasarkan
atas gaya beratnya. Alat ini berbentuk box atau kotak yang bagian dalamnya
dilengkapi dengan riffle, yang gunanya untuk menahan material yang mempunyai
berat jenis relatif besar dibandingkan dengan material lain sehingga mampu
mengimbangi gaya dorong dari aliran air.
Jig adalah plungger yang bergerak naik turun
sehingga menimbulkan suctiondan pulsion. Tempat konsentrat terletak di bagian
bawah sedangkan dibagian atas tempat keluarnya tailing, ini semua terletak di
bagian atas screen. Alat ini terbuat dari kayu atau beton, yang terdiri dari
beberapa kompartemen yaitu konsentrat, middling dan tailing.
Shaking
Table adalah berdasarkan perbedaan berat dan ukuran partikel terhadap gaya
gesek akibat aliran air tipis. Partikel dengan diameter yang sama akan memiliki
gaya dorong yang sama besar. Sedangkan apabila ssspecific Gravitynya berbeda
maka gaya gesek pada partikel berat akan lebih besar daripada partikel ringan.
Karena pengaruh gaya dari aliran, maka partikel ringan akan terdorong / terbawa
lebih cepat dari partikel berat searah aliran.
Karena
gerakan relative Horizontal dari motor maka partikel berat akan bergerak lebih
cepat daripada material ringan dengan arah horizontal. Untuk itu perlu dipasang
riffle (penghalang) untuk membentuk turbulensi dalam aliran sehingga partikel
ringan diberi kesempatan berada diatas dan partikel berat relative dibawah.
Humphrey
Spiral adalah umpan dimasukkan kedalam kotak penampung umpan. Kemudian dengan
menggunakan pompa air, larutan umpan dipompa keatas spiral. Larutan umpan akan
terlebih dahulu melewati Hydrocyclon. Pada Hydrocyclon umpan dipisahkan menjadi
mineral berat dan mineral ringan. Mineral berat akan keluar dari Hydrocylon
melalui pipa bagian bawah, sedangkan mineral ringan keluar dari pipa bagian atas. Umpan memasuki saluran spiral
dalam bentuk campuran yang hampir homogen. Ketika larutan air beserta umpan
mengalir mengelilingi jalur spiral, pemisahan terjadi pada bidang vertikal.
Pemisahan biasanya terjadi sebagai hasil perpaduan dari Hindered Settling dan
Interstitial Trickling. Gaya Bagnol juga memberikan kontribusi yang besar.
Hasilnya adalah: partikel-partikel yang berat akan mengalir pada daerah dengan
kecepatan rendah, pada sisi dalam dari bidang spiral, sedangkan
partikel-partikel yang ringan akan mengalir pada daerah dengan kecepatan
tinggi, pada sisi luar bidang spiral. Pada daerah berkecepatan rendah diletakkan splitter, yaitu lubang yang
didesain dan berfungsi untuk menampung mineral berat atau dalam hal ini adalah
mineral berharga. Konfigurasi dan letak (posisi) dari splitter dapat diatur
sesuai dengan konsentrat yang akan dihasilkan. Hasil akhir yang didapat pada
pemisahan dengan menggunakan metode Humphrey spiral adalah konsentrat, midling
dan tailing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar