Senin, 13 Juni 2011

10 PIT TAMBANG TERBESAR DI DUNIA

1. Kalgoorlie Super Pit (Australia)

Kalgoorlie Super Pit, pertama kali ditemukan emas di sini pada tahun 1893, dan ini kawah raksasa di Australia Barat sekarang benua yang terbesar yang membentang tambang emas terbuka di sepanjang 3,5 km, lebar 1,5 km dan 360 m dalamnya. Diperkirakan 2017 berhenti produktifitasnya.
1. Kalgoorlie Super Pit (Australia) 2
1. Kalgoorlie Super Pit (Australia) 1

2. The Big Hole (Afrika Selatan)

Lubang Besar di Kimberly, Afrika Selatan, dikatakan terbesar lubang digali dengan tangan. Sementara itu ditutup pada tahun 1914, selama masa produktif selama 43 tahun.Diperkirakan ada 50.000 pekerja mereka hanya menggunakan picks dan sekop untuk menggali 22.500.000 ton tanah, menghasilkan hampir 3 ton berlian untuk sang juragan. wah wah...
2. The Big Hole (Afrika Selatan) 2
2. The Big Hole (Afrika Selatan) 1

3. Diavik Diamond Mine (Canada)

Diavik Diamond Mine terletak di Slave Kanada Wilayah Utara Ini merupakan tambang dibiarkan terbuka .Mengekploitasi sebuah pulau 220 km persegi dari Lingkaran Kutub Utara, Daerah ini sangat luas untuk menampung Boeing 747 saja memungkinkan. Dengan rentang umur produktifitas16-22 tahun, diperkirakan kawah tersebut telah menghasilkan 8.000.000 karat (1600 kg) berlian setahun..
3. Diavik Diamond Mine (Canada) 2
3. Diavik Diamond Mine (Canada) 1

4 . Bingham Canyon Mine, USA

Bingham Canyon Mine di Utah, lubang buatan manusia terbesar di dunia. Tambang raksasa ini ukuran 4 km lebar dengan kedalaman Km 1,2 ke dalam tanah, hasil ekstraksi dimulai pada 1863. Menghasilkan lebih dari 17 juta ton tembaga dan 715 ton emas.
4 . Bingham Canyon Mine, USA 2
4 . Bingham Canyon Mine, USA 1

5. Mirny Diamond Mine, Russia

Siberia's Diamond. Tambang berlian terbesar terbuka di dunia, ini rakasa Rusia memiliki diameter permukaan 1,2 km dan 525 m dalam. Ukuran lubang adalah sedemikian rupa sehingga arus angin di dalam menyebabkan downdraft yang mengakibatkan helikopter dapat ditarik karena turbulensi. Saat ini menjadi zona terlarang untuk penerbangan.
5. Mirny Diamond Mine, Russia 2
5. Mirny Diamond Mine, Russia 1

6. Ekati Diamond Mine, (Canada)

Ekati Diamond Mine adalah tambang intan komersial pertama di Amerika Utara - setelah dibuka pada tahun 1998 - dan mereka yang masih terpesona oleh demam berlian tidak diragukan lagi buru-buru berharap tidak akan menjadi yang terakhir. Ini sebenarnya hanya sebagian batu dari Tambang Diavic hanya 20 km lebih dekat ke Antartika.Tempat ini dipastikan lebih dingin dan cocok untuk hidup penguin.
6. Ekati Diamond Mine, (Canada) 2
6. Ekati Diamond Mine, (Canada) 1

7. Chuquicamata, Chile

Chuquicamata di Chili adalah raksasa tambang yang menghasilkan total catatan dari 29 juta ton tembaga. Meskipun hampir 100 tahun eksploitasi intensif, tetap merupakan sumber daya terbesar tembaga di dunia, dan kawah terbuka ini adalah salah satu yang terbesar didunia ukuranya mencapai 4,3 km panjang, 3 km lebar dan lebih 850 m dalamnya.
7. Chuquicamata, Chile 2
7. Chuquicamata, Chile 1

8. Escondida, Chile

He Minera Escondida Pertambangan. Konstruksi dimulai tahun 1990, dan ekploitasi ini baru-baru ini melampaui Chuquicamata sebagai penghasil tembaga terbesar tahunan di dunia, dengan 2.007 hasil tambang, dari 1.480.000 ton senilai US $ 10120000000. Bisa buat bayar hutang negara tuh
8. Escondida, Chile 2
8. Escondida, Chile 1

9. Udachnaya Diamond Mine, Russia

Seperti Pit Sarlacc pada Linux, Tambang Udachnaya di Rusia adalah kawah buatan terbuka merupakan tambang berlian raksasa dengan kedalaman 600 meter ke dalam kerak bumi. Terletak di Rusia yang luas namun berpenduduk jarang Republik Sakha, tepat di luar lingkaran Arktik, tampaknya penambangan untuk batu-batu berharga masih tetap berjalan.
9. Udachnaya Diamond Mine, Russia 2
9. Udachnaya Diamond Mine, Russia 1

10. Grasberg Mine, INDONESIA

Dibuka pada tahun 1973, di Indonesia Tambang Grasberg adalah emas terbesar di dunia tambang dan tambang tembaga ketiga terbesar. Industri ini merusak pemandangan di pegunungan Papua mempekerjakan 19.500 pekerja mengejutkan. Tetapi secara mayoritas sahamnya dimiliki oleh perusahaan AS (Freeport) . Sayang sekali bukan punya orang indonesia
10. Grasberg Mine, INDONESIA 2
10. Grasberg Mine, INDONESIA 1

MODEL CEBAKAN MIGAS, EKSPLORASI MIGAS DAN KEGIATAN DI CEKUNGAN SEDIMENTASI

Hampir sbagian besar minyak dan gas bumi ditemukan pada lapisan batuan pasir dan karbonat. Sangat terbatas terbentuk batuan shale, batuan volkanik ataupun rekahan batuan dasar (basalt).
Studi pendahuluan meliputi geologi regional, yang menyangkut studi komparatif atau perbandingan dengan daerah geologi lainnya yang telah terbukti produktif. studi ini mempertimbangkan formasi yang bisa dijadikan sasaran eksplorasi, struktur yang dapat bertindak sebagai perangkap dan seterusnya. Pada umumnya lebih tebal lapisan sedimen didapatkan, kemungkinan ditemukannya minyak bumi akan lebih besar.
Hal ini disebabkan karena pada umumnya lebih tebal lapisan sedimen itu, tentu lebih banyak lagi formasi yang dapat bertindak sebagai reservoir maupun sebagai batuan induk. Lebih luasnya batuan sedimen tersebar, akan lebih memungkinkan atau lebih leluasa kita mencapai perangkap minyak dan gas bumi.
Eksplorasi minyak atau pencarian minyak merupakan suatu bahasan atau kajian yang panjang tentang kebumian dan ilmu pengetahuan alam. Dalam suatu kajian atau bahasan dasar, penelitian yang dilakukan oleh orang-orang yang menguasai ilmu kebumian yang biasa disebut geologis, karena mereka adalah orang yang bertanggung jawab atas pencarian hidrokarbon tersebut.
Perlu diketahui bahwa minyak di dalam bumi bukan berupa wadah yang menyerupai danau, namun berada di dalam pori-pori batuan bercampur bersama air. Ilustrasinya seperti gambar di bawah ini. Secara ilmu geologi untuk menentukan suatu daerah mempunyai potensi akan minyak bumi, maka ada beberapa kondisi yang harus ada di daerah tersebut.
Model cebakan migas di indonesia tidak jauh berbeda dengan cebakan migas di belahan dunia lainnya.
a.    Perangkap struktural
Jenis perangkap selanjutnya adalah perangkap struktural, perangkap ini Jebakan tipe struktural ini banyak dipengaruhi oleh kejadian deformasi perlapisan dengan terbentuknya struktur lipatan dan patahan yang merupakan respon dari kejadian tektonik dan merupakan perangkap yang paling asli dan perangkap yang paling penting, pada bagian ini berbagai unsur perangkap yang membentuk lapisan penyekat dan lapisan reservoar sehingga dapat menangkap minyak, disebabkan oleh gejala tektonik atau struktur seperti pelipatan dan patahan.
b.    Jebakan Patahan
Jebakan patahan merupakan patahan yang terhenti pada lapisan batuan. Jebakan ini terjadi bersama dalam sebuah formasi dalam bagian patahan yang bergerak, kemudian gerakan pada formasi ini berhenti dan pada saat yang bersamaan minyak bumi mengalami migrasi dan terjebak pada daerah patahan tersebut, lalu sering kali pada formasi yang impermeabel yang pada satu sisinya berhadapan dengan pergerakan patahan yang bersifat sarang dan formasi yang permeabel pada sisi yang lain. Kemudian, minyak bumi bermigrasi pada formasi yang sarang dan permeabel. Minyak dan gas disini sudah terperangkap karena lapisan tidak dapat ditembus pada daerah jebakan patahan ini.
c.    Jebakan Antiklin
Kemudian, pada jebakan struktural selanjutnya, yaitu jebakan antiklin, jebakan yang antiklinnya melipat ke atas pada lapisan batuan, yang memiliki bentuk menyerupai kubah pada bangunan. Minyak dan gas bumi bermigrasi pada lipatan yang sarang dan pada lapisan yang permeabel, serta naik pada puncak lipatan. Disini, minyak dan gas sudah terjebak karena lapisan yang diatasnya merupakan batuan impermeabel.
d.    Jebakan Struktural lainnya
Contoh dari perangkap struktur yang lain adalah Tilted fault blocks in an extensional regime, marupakan jebakan yang bearasal dari Seal yang berada diatas Mudstone dan memotong patahan yang sejajar Mudstone. Kemudian,Rollover anticline on thrust, adalah jebakan yang minyak bumi berada padaHanging Wall dan Footwall. Lalu, Seal yang posisinya lateral pada diapir dan menutup rapat jebakan yang berada diatasnya. 
e.    Perangkap Kombinasi
Kemudian perangkap yang selanjutnya adalah perangkap kombinasi antara struktural dan stratigrafi. Dimana pada perangkap jenis ini merupakan faktor bersama dalam membatasi bergeraknya atau menjebak minyak bumi. Dan, pada jenis perangkap ini, terdapat leboh dari satu jenis perangkap yang membenuk reservoar. Sebagai contohnya antiklin patahan, terbentuk ketika patahan memotong tegak lurus pada antiklin. Dan, pada perangkap ini kedua perangkapnya tidak saling mengendalikan perangkap itu sendiri.

f.     Perangkap Hidrodinamik
Kemudian perangkap yang terakhir adalah perangkap hidrodinamik. Perangkap ini sangta jarang karena dipengaruhi oleh pergerakan air. Pergerakan air ini yang mampu merubah ukuran pada akumulasi minyak bumi atau dimana jebakan minyak bumi yang pada lokasi tersebut dapat menyebabkan perpindahan. Kemudian perangkap ini digambarkan pergerakan air yang biasanya dari iar hujan, masuk kedalam reservoar formasi, dan minyak bumi bermigrasi ke reservoar dan bertemu untuk migrasi ke atas menuju permukaan melalui permukaan air. Kemudian tergantung pada keseimbangan berat jenis minyak, dan dapat menemukan sendiri, dan tidak dapat bergerak ke reservoar permukaan karena tidak ada jebakan minyak yang konvensional.

1.    Survey Geologi Permukaan

Pemetaan geologi pada permukaan secara detail dapat dilakukan jika memeng terdapat singkapan. Pemetaan dilakukan pada rintisan dan juga di sepanjang sungai.

2.    Survey Seismik

Untuk survey detail, metode seismik merupakan metode yang paling teliti dan dewasa ini telah melampaui kemampuan geologi permukaan. metode yang digunakan adalah khusus metode refleksi. Walaupun pemetaan geologi detail terhadap tutupan telah dilakukan, pengecekan seismik selalu harus dilaksanakan, untuk penentuan kedalam objektif pemboran serta batuan dasar dan juga lapisan yang akan menghasilkan minyak.


3.    Survey Gravitasi detail

Survey Gravitasi detail kadang-kadang juga digunakan untuk mendetailkan adanya suatu tutupan (closure), terutama jika yang diharapkan adalah suatu intrui kubah garam (salt dome) atau suatu terumbu, daripadanya diharapkan adanya kontras dalam gravitasi antara lapisan penutup dengan batuan reservoir atau batuan garam. Metode ini sudah agak jarang digunakan karena teknologi sismik sudah semakin maju. Semua propek yang telah dipilih serta dinilai dalam suatu sistem penilaian, kemudian dipih untuk dilakukan pemboran eksplorasi terhadapnya. Maka semua prospek ini haruslah diberi prognosis. Yang dimaksud Prognosis adalah rencana pemboran secara terperinci serta ramalan-ramalan mengenai apa yang akan ditemui waktu pemboran dan pada kedalaman berapa. Prognosis meliputi :

a.    Lokasi Yang Tepat

Lokasi ini biasanya harus diberikan dalam koordinat. Untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam lokasi titik terhadap tutupan struktur, sebaliknya semua koordinat lokasi tersebut penentuannya dilakukan dari pengukuran seismik, terutama jika tutupan ditentukan oleh metode seismik. Jika hal ini terjadi di laut misalnya, maka pengukuran harus dilakukan dari pelampung (buoy) yang sengaja ditinggalkan di laut pada pengukuran seismik, juga dari titik pengukuran radar di darat. Setidak-tidaknya pengukuran lokasi itu harus teliti sekali sebab kemelesetan beberapa ratus meter dapat menyebabkan objektif tidak diketemukan.

b.    Kedalaman Akhir

Kedalaman Akhir pemboran eksplorasi biasanya merupakan batuan dasar cekungan sampai mana pemboran itu pada umumnya direncanakan. penntuan kedalaman akhir ini sangat penting karena dengan demikian kita dapat memperkirakan berapa lama pemboran itu akan berlangsung dan dalam hal ini juga untuk berapa lama alat bor itu kita sewa. Penentuan kedalaman akhir ini diasarkan atas data seismik, setelah dilakukan korelasi dengan semua sumur yang ada dan juga dari kecepatan rambat reflektor yang ditentukan sebagai batuan dasar.

c.    Latar Belakang Geologi

Alasan untuk pemboran didsarkan atas latar belakang geologi. Maka harus disebutkan keadaan geologi daerah tersebut, alasan pemboran eksplorasi dilakukan di daerah tersebut, jenis tutupan prospek dan juga struktur yang diharapkan dari prospek tersebut.

d.    Objektif Atau Lapisan Reservoir Yang Diharapkan

Ini biasanya sudah ditentukan dan stratigrafi regional dan juga diikat dengan refleksi yang didapat dari seismik. Objektif lapisan reservoir ini harus ditentukan pada tingginya kedalaman yang diharapkan akan dicapai oleh pemboran, dimana diperoleh dari perhitungan kecepatan rambat seismik.

e.    Kedalaman Puncak Formasi Yang Akan Ditembus

Juga dalam prognosis ini harus kita tentukan formasi-formasi mana yang akan dilalui bor, maka kedalaman puncak (batas) formasi ini harus ditentukan dari data seismik.

Pada setiap eksplorasi selalu dilakukan survey lubang bor. Survey meliputi misalnya peng-Logan lumpur, Peng-Logan Cutting, Peng-Logan Listrik, Peng-Logan Radioaktif, dan sebagainya. Sebaiknya pada pemboran eksplorasi dilakukan survey yang lengkap , selain itu juga harus direncanakan apakah akan dilakukan pengambilan batu inti (coring) atau tidak.

Dalam pembuatan prognosis ini juga ahli geologi harus bekerja sama dengan bagian eksploitasi dan bagian pemboran. Dengan demikian diharapkan diperoleh hasil yang sangat baik dalam pengembangan suatu lapangan nantinya.



KESIMPULAN
 
Eksplorasi minyak atau pencarian minyak merupakan suatu bahasan atau kajian yang panjang tentang kebumian dan ilmu pengetahuan alam. Dalam suatu kajian atau bahasan dasar, penelitian yang dilakukan oleh orang-orang yang menguasai ilmu kebumian yang biasa disebut geologis, karena mereka adalah orang yang bertanggung jawab atas pencarian hidrokarbon tersebut. Perlu diketahui bahwa minyak di dalam bumi bukan berupa wadah yang menyerupai danau, namun berada di dalam pori-pori batuan bercampur bersama air. Ilustrasinya seperti gambar di bawah ini. Secara ilmu geologi untuk menentukan suatu daerah mempunyai potensi akan minyak bumi, maka ada beberapa kondisi yang harus ada di daerah tersebut.